Sebagai suksesor Chevrolet Zafira di kancah people carrier Indonesia, mampukah Spin merefleksikan aura Zafira? Simak selengkapnya lur….
Halo lur, lama ngga apdet, biasa orang ngga konsisten tuh kayak gini hehehe….
Kali ini ane mau membahas si Barongsai lagi lur, mobil dengan kode PM7 ini sudah mendarat di Indonesia, tepatnya di Ambarukmo Plaza [Amplaz] Yogyakarta. Berhubung baru pre launch aja, jadi mereka ngga begitu jor-joran buat majang benda ini di Amplaz, cukup 1 saja. Rencananya sih bakal launching besar-besaran di atrium Amplaz bulan mei, modelnya bakal kayak Pesta Ertiga yang juga bertempat di atrium Amplaz 3 minggu yang lalu. Namun walau ini ngga heboh-heboh banget tapi banyak loh yang penasaran mengunjungi si muka barongsai ini. Bahkan bisa inden juga loo… konon saat ini indeners mencapai 900 unit, mantap lah…. Sebenarnya sih sudah ada unit Test Drivenya yang berada di bawah Amplaz namun berhubung yang ngantri banyak sedangkan bulan mei masih ada lagi pamerannya ya ngga buru2 amat deh buat ikutan test drive. Kebetulan yg penuliz coba adalah versi LTZ 1.5 A/T.
Pertama ane mau report soal interior dulu deh. Penuliz langsung saja menapakkan kaki ke baris pertama alias kursi pengemudi. Dashboard dual-cockpit ala chevy sangat berbeda dengan trio jepang [avanza-xenia-ertiga], benar-benar dirancang apik dan memanjakan mata.
Model mature ala eropa disajikan di Spin, tidak ada yang terlihat melompong. Sayang material plastik biasa-biasa aja, warna two tone abu-abu campur krem justru merusak keindahan desain dashboard. Berikutnya penuliz mulai mengalihkan mata ke instrument dengan model analog-digital. Walaupun sejatinya kok mirip kayak speedo Bajaj Pulsar ya… tapi karena lebih besar dan penempatannya di mobil jadi lebih bagus ya… soalnya trio jepun masih berasa analog banget walaupun tripmeter digital [halah digital kok tripmeter…. emang honda verza apa….]
Oh ya instrument didominasi warna biru memberikan kesan sporty loh. Untuk bangkunya, material yang digunakan juga baik, model bucket seat bahan beludru dengan busa yang lembut dan model berkontur jelas terlihat lebih mature daripada trio jepun yang bentuknya nge-flat saja.
Segi audio sayangnya ngga bisa dites tapi bentuknya juga cantik meskipun tidak integrated dashboard seperti ertiga, tapi kelebihannya sedulur bisa mengganti dengan audio universal lainnya tanpa perlu membuat dudukan. Bagian setir dan handbrake juga modelnya tebal sehingga mantap digenggam. Cupholder tersedia di tengah2 bangku yang ditemani dengan USB, aux/in dan charger stopkontak. Beberapa tombol dilengkapi dengan ornamen chrome sehingga membawa kemewahan seperti boil diatas 200 juta. Soal kelengkapan, Spin dipersenjatai dengan airbag pengemudi, immobilizer, power window, power steering, electric mirror, double din.

double din memang tidak integrated dengan dashboard namun mudah bila mau menggantinya dengan variasi model tv lcd.
Penuliz mulai merambah ke bangku kedua, egronominya nyaman masbrooo…. bagian doortrim pun modelnya stylish jadi agak memanjakan mata. Duduk di bangku ini juga berasa tidak tenggelam dengan kaca jadi enaklah. Model ac bukan double blower [db] konvensinal, modelnya sama seperti innova. menerapkan konsep ala ac bus, tiap satu bangku satu ac. lubangnya juga bisa dibuka tutup secara leluasa sehingga gak usah khawatir bagi yang males kedinginan. Walau acnya masing-masing hanya saja kontrol db hanya dilakukan di bangku baris kedua. Sayangnya bangku tengah ini tidak bisa digeser maju mundur sehingga berdampak pada keleluasaan kabin baris ketiga. Sialnya biar bangku baris ketiga agak lega, reclining seat baris kedua ngga bisa dibuat lebih rebah lagi [tepokjidat]

doortrim tidak membosankan, desainer mobil ini berhasil memberi karakter sedan ke people carrier ini
Saatnya bergeser ke bangku baris ketiga. Cara masuknya simpel dan mudah, sayangnya akses untuk masuk ke dalam cuma bisa di kanan saja. Beda dengan trio jepun yang akses masuknya di kiri atau malah bisa kanan dan kiri. Agak membahayakan bila parkirnya di tepi jalan raya [tolong diperbaiki yang satu ini ya GM….] Setelah masuk ternyata berasa pas-pasan duduknya [maklum 180cm sih] mungkin kalau 170cm kebawah bisa nyaman lah ya, problem lainnya adalah model duduk agak dingklik mode on. Jadi teringat chevy blazer kebonya mbah bons versi 7-seater , bangku ketiganya ya feelingnya ngga beda jauh wkwkwk. Namun spin ini jarak kepala ke atap agak lebih tinggi dibanding trio jepun, tapi apakah kepala tetep kejedot kalau dibawa ke bumpy road? perlu ditest drive nih kayaknya.
Overall dari segi interior mobil ini cukup nyaman-nyaman aja, meskipun tidak bisa menyamai kenyaman dan kepintaran bangku ala pendahulunya Chevrolet Zafira. Bangku lebih nyaman, desain interior yang memanjakan mata, dan db ala bus menjadi kunci sukses dari Spin. Bisakah mencuri perhatian, ya bisa saja… hanya saja kalo soal menyiasati kelegaan kabin masih lebih baik ertiga karena baris ketiga bisa maju mundur.
TROLLING ALL THE THING ABOUT AUTOMOTIVE
Nyetir sehat pasti pintar, salam gendjoooooooooooosssss………….!!!
wooh mantabhh,,aku gawe iki iso heboh sak pasar
btw mas setiap blowere acne ene panel pengature ga??????
pengature neng bangku tengah mas, podo koyo double blower biasane. mung lubange sing digawe personal. 😛
dari segi penampilan oke banget tapi…..
kalo daeler di daerah harganya ko ….. tinggi amat
weh,, penasaran yang didesel
iyo… banyak antriannya 🙁
penasaran…
ada arwah penasaran ketoe 😆
wah ra ajak-ajak ki..mbok ajak-ajak..nek ra sibuk ding.. 😆
kayaknya chevy emang harga sama apa yang didapat sebanding ya.. 🙂
tapi emang speedometer ala pulsar banget.. 🙄
sing penting iso test drive, kapan2 tak takon ke dealere iso ra test drive sekoboys. mbok2 sekali-kali blogger penomenal ngobongi roda4 yo….
city car makin bikin ngiler.. temennya istriku (halah) habis beli Mitsu Mirage 132 jeti (area Purwokerto) warna putih.. wuih..
(aku sendiri pengennya agya hehe)
#bukansaleslho
mirage memang enak sih. agya masih tanda tanya gara2 lcgc belum final 😀
#ralat harga, harusnya 135 jeti mas Yudha 😛
Sayangnya speedometer kayak gitu, lebih bagus speedometer yang tampilanya analog..
speedonya ini sebenarnya kayak muka depannya vixion lightning mas, nggak photogenic. memang harus dilihat dengan mata kepala sendiri 😀
sip tenan.. tahun depan (moga-moga pas ada budget) banyak pilihan, ada ertiga, spin, sama masda vx1.. Semoga tahun ini dilancarkan rezeki kita semua yang ada di sini, pengunjung dan adminnya.. Amin!
aamiin
Di Mal Kelapa Gading Jkt. skng sedang test drive,yg pengen bisa langsung cicipin,Ada 2 unit test,..
Chevrolet Penasaran….. GM bisa No.1 di Dunia tapi ga bisa menjajah Indonesia yg dikuasai grup Toyota Astra…. Spin -> dedicated for Indonesia …. sayang Spin AT 6 Speed-nya masih kemahalen…. andai yg 1200 ada versi AT-nya tentu lebih terjangkau….
pilar a i opo rung paham2 mobil je
keren interiornya lebih keren dari avanza/xenia dan ertiga
Ane kemarin mau test drive spin,tapi orang test drivenya rame banget,jadi ane males testnya
jok belakangnya emang sempit bgt ya gan?
percaya deh lama-kelamaan liat muka nya si Spin ini pasti mbosenin
mobil2 Chevrolet kan cenderung gitu desainnya, wah di awal tapi lama-kelamaan bosen 😀
Agan yang punya warung, ijin share ya…thanks. Penggemar MotoGP join yuk di http://www.facebook.com/MotoGPPlanet
Harga seng 1.5 piro gan/ harga tertingginya?, goyang kaya avanza gak? Ŀɑ̤̥̈̊н̲̣̣̣̥̮ iki paling penting Ввм™ .͡▹♡̷̬̩̃̊ naik 1 liter/….KM?
bolehlah
http://extraordinaryperson.wordpress.com/
Trims broo 4 u advise..
itu yg versi apa mas? ls, lt, apa ltz?
sorry ga liat ada tulisan 1,5 ltz. kalo yg versi termurah fiturnya apa aja?
Nanggung amunisinya buat ngelawan kompetitor jepang
http://kobayogas.com/2014/04/04/intermezzo-jadi-primitif-dulu-ah/